Kita sering mengabaikan kualitas udara di dalam ruangan—hingga alergi menyerang atau bau tak sedap bertahan terlalu lama. Sistem pencahayaan khusus ini mungkin tampak sederhana, tetapi sangat efektif dalam membasmi mikroorganisme udara seperti virus, bakteri, dan spora jamur. Dengan kemampuan sinar UV yang dapat menghancurkan kuman.
Tidak lagi hanya untuk penggunaan industri, pemurni udara HEPA dengan UV kini semakin populer di rumah-rumah modern. Mari kita telusuri bagaimana sinar UV bekerja dalam proses sanitasi, opsi pemurni yang tersedia, dan mengapa menambahkan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk udara yang lebih bersih dan segar.
Memahami Sinar UV dan Sifatnya
Sebelum lebih dalam tentang kemampuan pembersihan udara, mari bahas dasar-dasarnya terlebih dahulu – apa sebenarnya sinar UV itu? UV adalah singkatan dari radiasi ultraviolet, bagian dari spektrum elektromagnetik yang tidak terlihat dan memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya yang terlihat.
Meskipun sinar UV tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, kulit kita pasti pernah merasakannya dalam bentuk sengatan matahari. Hal ini terjadi karena sinar UV dibagi menjadi tiga pita utama dengan rentang panjang gelombang dan tingkat energi yang berbeda.
UVA
· Dari semua pita sinar UV, sinar UVA adalah yang paling banyak tersebar — sekitar 95% radiasi UV yang mencapai permukaan bumi adalah sinar UVA. Intensitasnya relatif konsisten sepanjang siang hari, itulah sebabnya sinar UVA menjadi penyumbang utama penuaan kulit dini seiring waktu.
UVB
· Berbeda dengan UVA, pita UVB sangat bervariasi tergantung pada kondisi sinar matahari dan lokasi geografis. Bahkan, hanya sedikit sinar UVB yang menembus atmosfer selama musim dingin di lintang yang lebih tinggi.
UVC
· Sinar UVC yang sangat kuat menarik perhatian karena potensinya yang besar untuk pemurnian udara, tetapi juga karena sinar ini hampir tidak terdeteksi di permukaan bumi. Hal ini berkat lapisan ozon yang menyaring 100% radiasi UVC sebelum mencapai kita.
Kerja dan Kinerja
Dual-Action Air Purification
Filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA) menangkap dan menjerat partikel-partikel udara, seperti debu, serbuk sari, spora jamur, dan bulu hewan peliharaan, serta beberapa bakteri dan virus. Filter ini dirancang untuk menghilangkan setidaknya 99,99% partikel yang berukuran 0,3 mikron atau lebih besar dari udara. Namun, filter HEPA tidak membunuh mikroorganisme yang terjebak, filter hanya menangkap partikel.
Sinar ultraviolet (UV), khususnya sinar UV-C, memiliki sifat germisidal. Ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan spora jamur terpapar sinar UV-C, DNA atau RNA mereka terganggu, yang secara efektif menginaktivasi atau membunuh mereka dan mencegah mereka berkembang biak.
Practical Setup in Air Purifiers
Dalam sebagian besar Air Purifier, filter HEPA dan sinar UV terintegrasi dalam unit yang sama. Udara dihisap ke dalam perangkat, melewati filter HEPA untuk menghilangkan partikel, lalu mengalir melewati sinar UV-C untuk menetralkan kontaminan.
Tindakan Pencegahan Untuk Keamanan
Faktanya – Sinar UV mungkin dapat membunuh kuman, tetapi sinar ini juga bisa merusak sel-sel manusia jika terpapar secara langsung dalam waktu lama. Risiko kanker kulit dan penuaan dini yang telah kita bahas sebelumnya juga berlaku di sini.
Sinar UV Meningkatkan Kualitas Udara Dalam Ruangan
Semua ini bergantung pada kemampuan sinar UV untuk mengacaukan DNA dan RNA seperti virus, bakteri, dan spora jamur. Virus atau bakteri pada partikel kehilangan kemampuannya untuk menyebar melalui sistem HVAC atau ruang dalam ruangan.
UV pada dasarnya melakukan disinfeksi secara waktu nyata saat udara yang terkontaminasi beredar melewati sumber cahaya ultraviolet, bukan hanya menangkap polutan untuk sementara. Berbeda dengan filter yang menangkap polutan, sinar UV bekerja secara real-time. Saat udara yang terkontaminasi melewati sumber sinar UV-C, patogen-patogen tersebut terpapar sinar ultraviolet dan segera dinonaktifkan.
